Kamis, 04 Mei 2017

Jaringan Routing Dinamis RIP

Full Video On Youtube : Jaringan Routing Dinamis RIP

Jaringan Komputer
Jaringan Routing Dinamis RIP


Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
2017




Judul Praktikum : Jaringan Routing Dinamis RIP

Tujuan Praktikum : Dapat mengerti cara membuat dan mengatur pada routing dinamis rip

Teori Singkat 

Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Keuntungan routing dinamis diantaranya :
  • Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis diantaranya:
  • Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.
·         Macam-macam protokol routing dinamis adalah :

1. RIP (Routing Information Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Routing protokol distance vector
– Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
– Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1 (RIP versi 1)
– Hanya mendukung routing classfull
– Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
– Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– Perbaikan routing broadcast
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1. Distance Vector Routing Protocol
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 11. tidak mendukung VLSM dan CIDR.
12. Mempunyai AD 120
 b. RIPv2 (RIP versi 2)
– mendukung routing classfull dan routing classless
– info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
– mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP  v1 :
– Distance Vector Routing Protocol
– Metric berupa hop count
– Max hop count adalah 15
– Menggunakan port 520
– Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan RIP v2 dengan RIP v.1 :
– Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
– Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
– Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
– Auto Summary dapat dimatikan
– Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya
Langkah-Langkah Percobaan
1. Buatlah susunan topologi yang terdiri dari 3 router dan 3 pc. Untuk Router disarankan memakai Router-PT dan untuk PC disarankan PC-PT

2. Hubungkan Router dengan Router memakai Serial-DTE dan Router dengan Pc memakai Cooper Cros-Over 



3. Lalu mengganti display name Router0 menjadi A dan aktfikan FastEthernet0/0 & FastEthernet1/0






4. Lalu mengganti display name Router1 menjadi B dan aktfikan FastEthernet0/0 & FastEthernet1/0




5. Lalu mengganti display name Router2 menjadi C dan aktfikan FastEthernet0/0 & FastEthernet1/0




6. Mengatur Ip Address dan Default Getaway pada masing-masing PC
PC0
Ip Address : 192.1.1.2
Default Getaway :192.1.1.1

PC1
Ip Address : 193.1.1.2
Default Getaway :193.1.1.1

PC2
Ip Address : 194.1.1.2
Default Getaway : 194.1.1.1


7. Mengatur FastEthernet di CLI pada masing-masing Router
Router A 
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router B
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

Router C
Router#en

Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit


8. Mengatur Serial di CLI pada masing-masing router 
Router A Serial2/0
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit


Router B Serial 2/0 :

Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

Router B Serial 3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit



Router C Serial 3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

9. Mengatur IP Router RIP di CLI pada masing-masing Router
Router A :


Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0

Setting Route B :
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0


Router C :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 194.1.1.0

Router(config-router)#network 11.1.1.0


10. Terakhir, lakukan ping antar PC


Data Percobaan 








Kesimpulan

Dari praktikum Jarkom berjudul RIP Routing ini, dapat saya simpulkan bahwa RIP (Routing Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector. RIP umumnya digunakan untuk mentransfer informasi routing di antara router-router yang berlokasi pada jaringan yang sama.  Kelemahan RIP adalah ia hanya efektif mentransfer data sampai jumlah hop 15. Jika melebihi jumlah ini, transmisi berpeluang "unreachable". Dalam melakukan setting CLI harus tepat dan tidak boleh keliru.


0 komentar:

Posting Komentar